PostingMu.com - Setelah menjalani drama sepanjang akhir musim, Sergio Ramos akhirnya memutuskan untuk mengakhiri 16 tahun kebersamaannya bersama Real Madrid karena tidak mencapai kata kesepakatan kontrak baru dengan Real Madrid.
Sergio Ramos secara resmi dipinang Real Madrid dari Sevilla di tahun 2005.
Namanya mulai tenar di kancah dunia ketika ia berhasil tampil apik bersama La Furia Roja
di Piala Eropa 2008 dan berhasil meraih tropi timnas pertamanya di pegelaran tersebut.
Setelah Raul dan Iker Casillas hengkang, Ramos dinobatkan menjadi Kapten utama Los Blancos.
Hingga saat ini dia telah bermain selama 1790 menit dan telah memenangkan:
✓ 4 Liga Champions
✓ 5 La Liga
✓ 4 FIFA Club World Cup
✓ 3 UEFA Super Cup
✓ 2 Copa Del Rey
✓ 4 Piala Super Spanyol
Untuk kontribusi gol pun, Ramos kini berada pada urutan kedua pencetak gol terbanyak Real Madrid dibelakang Karim Benzema
Suatu statistik yg fantastis mengingat dirinya adalah seorang bek.
Sebelumnya kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan kontrak baru.
Ramos yang menuntut 2 musim dengan gaji yg sama sedangkan manajemen hanya bisa memberikan 1 musim dan pemotongan gaji 10% dengan perpanjangan berkala. Dan kesepakatan inilah yg tak diterima oleh pihak Sergio Ramos.
Padahal sebelumnya Ramos pernah mengungkapkan takkan pergi meski dirinya tak digaji. Meski kita tahu itu hanyalah sebuah janji manis bagi pria yg sedang jatuh cinta.
Sudah menjadi salahsatu tradisi dari Real Madrid untuk para pemain yg berusia diatas 30 tahun akan mendapatkan kontrak satu musim saja dengan opsi perpanjangan di akhir musim.
Sungguh fakta yg ironis bagi seorang Kapten yg telah banyak memberikan kontribusi. Meski usianya yg ke-35 tahun tetapi Sergio Ramos terbukti masih mampu memberikan performa terbaiknya. Namun cidera yg sering melandanya memungkinkan manajemen untuk kembali mempertimbangkan masalah gaji dan kontraknya.
Sergio Ramos sendiri pernah berniat ingin mengakhiri karirnya di Real Madrid beberapa saat setelah dia memenangkan Liga Champions. Akan tetapi dia pasti menyadari Klub tidak akan selamanya memberikan apa yg pemain inginkan.
Bagi Klub sendiri tradisi perpanjangan kontrak berkala untuk pemain tua adalah solusi untuk keseimbangan neraca keuangan mengingat gaji mereka yg mahal sekaligus ingin pemain senior ini tetap bermain selama mereka mampu berkontribusi bagi Klub.
Bagi sebagian besar fans sepakbola pasti kecewa atas keputusan Klub bahkan tak sedikit yg mengklaim Klub tertentu tidak menghargai pemain legendanya.
Ini merupakan mindset yg keliru.
Setiap Klub memiliki sistem kebijakan tersendiri.
Sementara untuk pemain di usia tua tentu jauh berbeda ketika mereka masih usia produktif.
Bagi beberapa pemain profesional di atas 33 tahun faktor gaji adalah prioritas utama guna menunjang kehidupan mereka pra-pensiun.
Dan pemotongan gaji bukanlah hal yg mudah untuk ditolerir.
Klub pun tak ingin berinvestasi pada pemain yg terbilang udzur yg suatu saat bisa saja kehilangan kontribusi namun mereka masih memiliki kontrak dan gaji tinggi yg harus dibayarkan yang pada akhirnya kan merusak keseimbangan ekonomi Klub. Apalagi Klub saat ini sedang berjuang menstabilkan ekonomi Klub setelah musibah pandemi dan renovasi stadiun.
Selain itu tak sedikit pemain tua yg minim kontribusi tetapi tak ingin dicadangkan oleh pelatih. Hal ini bakal menganggu stabilitas euforia dalam ruang ganti tim dan akan memicu pemain-pemain muda yg sedang bersinar untuk "memberontak".
Terlepas dari semua prahara,
Klub tetaplah ingin pemain legenda mereka akan kembali ke Klub.
Ketika mereka gantung sepatu, Klub akan melihat apa potensi para legenda mereka.
Tak sedikit yg ditawari Klub untuk melatih pemain muda seperti Zinedine Zidane, Guti Hernandez, Xabi Alonso, Santiago Solari, maupun Raul Gonzales.
Sementara itu Roberto Carlos dan Iker Casillas memilih jalur lain untuk tetap terhubung dengan Klub yg telah membesarkan namanya.
Apapun keputusannya legenda kita - Sebagai Madridistas sejati hanya bisa memberikan support dimanapun mereka berada.
Sebab mereka telah memilih apa yg terbaik dalam hidup mereka.
Satu hal yg pasti, akan selalu ada legenda baru tercipta setelah legenda lama pergi.
Sergio Ramos adalah cinderamata yg akan selalu menjadi salahsatu ikonik Real Madrid.
Gol 93' di Final UEFA Champions League akan menjadi salahsatu momen unik terbaik yg pernah ada dalam sejarah Real Madrid.
Sergio Ramos pun merupakan satu-satunya Kapten dua kepribadian.
Ia satu-satunya Kapten tim yang berperan sebagai Good guy sekaligus bad guy.
Tak tanggung-tanggung kontroversinya di dalam lapangan mungkin akan lebih banyak dikenal lawan daripada aksi protagonisnya.
For some reason.
Kita akan selalu merindukan sosoknya.
Gracias, Legend.
Thanks for all great moment.
HalaMadrid.
Sumber: FB Pena Real madrid Dari Langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar